Wednesday, September 9, 2015

Life Skill: Traffic Light Game

Life Skill: Traffic Light Game

This post is written in English and Bahasa Indonesia.

Pernah geregetan melihat orang ramai-ramai melanggar lampu lalu lintas? Saya pernah. Pernah kesal karena saat lampu masih kuning tapi sudah diklakson-klakson untuk segera menjalankan kendaraan? Saya pernah. Pernah melihat orang tua yang membawa motor sambil membonceng anaknya tapi jalan terus meski lampu sudah merah? Pernah, pernah, pernah, he he.

Have you ever feel tired watching people breaking the traffic light? And sometimes people behind your vehicle can be so annoying ha ha, they keep honking even the light isn't green yet. What makes me more upset is watching parents breaking the traffic light while they're with kids!

Jadi saya pikir, kenapa nggak ya saya ajarkan pada Rayyaan tentang peraturan lalu lintas sejak dini. Mulai dari yang sederhana dulu. Karena ntah sejak kapan ternyata dia menyadari kok, kalau untuk berjalan itu harus menunggu lampu hijau dulu. Saya malah belum pernah ngajari he he. Jadi setiap berhenti saat lampu merah, ia sibuk berkata "Tunggu lampu hijau ya, tunggu lampu hijau dulu!"

So I guess it's fine to teach Rayyaan simple traffic rules. Especially because he's realized it by himself that green light means it's OK to go (whether it's to go straight or make a left/right turn). Everytime we stop at red light, he shouts "Wait for the green light!"

Baca: Kemandirian - Sweep the Floor.

Akhirnya saya buat 'lampu' dari kertas origami berwarna merah, oranye, dan hijau. Sebenarnya untuk warna keduanya saya sempat bingung. Pilih kertas warna kuning atau oranye? He he. Di sekolah kan diajarkan kalau 'lampu kuning artinya hati-hati'. Tapi saat di jalan, Rayyaan bilang itu lampunya oranye he he. Kalau di kamus, warnanya disebut sebagai warna 'amber' nah lho. Di tengah kegalauan ini akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan warna oranye dulu.

Few days ago I made 'traffic light' made of red, orange, and green origami paper. My teacher at school used to say "yellow light means we have to be careful/cautious/as a warns that light will be changing to green). But honestly I see the second light as orange and also does Rayyaan he he. I looked up on my picture dictionary and also Wikipedia and found out that, based on universal color code it's called 'yellow'. In some countries it's called 'amber' and 'orange'. Amber is yellowish-orange color or halfway between yellow and orange. For now, if Rayyaan calls it 'orange light' I'll just go with him.

AMBER.
Credit pic: Find the Data.

Nah sekarang waktunya ajak Rayyaan bermain. Sebenarnya saya minta ia menaiki mobil-mobilannya. Tapi ia maunya naik sepeda. Jadi saya jelaskan sebelum mengayuh sepedanya, tunggu aba-aba dari Mama ya. Kalau lampu merah artinya harus berhenti, lampu oranye harus berhati-hati dan siap-siap untuk mengayuh, lampu hijau artinya Rayyaan sudah boleh mengayuh sepedanya. 

Now time to play. Actually I asked him to ride his toy car but he wanted to ride his bike instead. I explained that he had to follow the lights. Red light = he had to stop. Orange light = the light would be changing to green soon. Green light = it's OK to go

Baca: Kumpulan Kegiatan untuk Mengasah Kemandirian.

Obey the traffic rules for the sake of your safety and others, too.

Selain itu kami melakukan permainan ini dengan menggunakan mobil-mobilan milik Rayyaan. Eyangti juga sempat ikutan main. Rayyaan harus menunggu lampunya hijau dulu sebelum menjalankan mobil-mobilannya. Semoga saat sudah cukup umur untuk membawa kendaraan sendiri, Rayyaan jadi pengguna jalan yang patuh peraturan lalu lintas ya. Supaya insyaa Allah tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.

We did this activity with his toy cars, too. I hope by the time he's old enough and ready to ride/drive his own vehicle he'll obey the traffic rules for the sake of his and other people's safety.

Sumber:





8 comments:

  1. bagus banget mbak, mengenalkan rambu-rambu lalu lintas sejak dini pada anak. semoga kelak kalau besar jadi warga yang patuh peraturan ya mbak :)

    ReplyDelete
  2. Kayaknya ntar di neraka bakalan ada tuh lantai khusus buat orang yang suka nglaksonin di lampu merah, Mak. :-D

    ReplyDelete
  3. Wah sip Mak. Bisa ditiru idenya. Ponakan sy banyak yg maen ke rumah. Bisa diajak maen kayak gini.

    ReplyDelete

Silakan berkomentar yang sopan, tapi jangan beri link hidup di postingan ya. Terima kasih sudah berkunjung :)


Hubungi lewat: itshenipuspita@gmail.com
Jangan lupa follow IG @henipuspita29 @letsplayandlearn
Twitter @henipuspita29