Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif: Hari Ke 5 #GameLevel1 #KuliahBundaSayang

Gambar: www.pixabay.com

Kemarin malam Mama bablas tidurnya dan lupa setor untuk challenge hari ke 5. Kemarin juga banyak ups and dowsnya. Meski tugasnya adalah penerapan Komunikasi Produktif ke satu orang (anak/pasangan) tapi praktek realnya penerapannya harus ke semua orang lho he he. Tarik nafas… Hembuskan… 

Bener-bener menantang deh. Hal atau masalah kecil aja bisa jadi besar kalau komunikasi kita nggak oke. Bener aja, kalau semua sama-sama pakai nada/intonasi suara tinggi dan gesturnyapun kurang baik, yang ada cuma eyel-eyelan, nggak ada yang mau mendengarkan.

Seringkali orangtua maunya didengarkan, dipatuhi oleh anak. Atau inginnya anak berbicara dengan sopan dan lemah lembut. Sebagai Muslim kita tahu bahwa anak bahkan nggak boleh berkata “Ah” pada orangtua. Pertanyaannya adalah “Dear parents, sudahkah kita memberi contoh perkataan yang baik pada anak untuk mereka tiru?” 

Kadang sebagai orangtua kita punya ego yang tinggi. Maunya anak menurut dan menerima apapun keinginan dan omongan orangtua, meskipun ucapan kita sebenarnya menyakiti hati anak. Moreover, terkadang orangtua gengsi untuk meminta maaf atau bicara baik-baik. Karena nggak ingin dianggap lemah dan kalah. Sedihnya, meski anak terlihat menurut tapi bisa jadi sebenarnya dalam hatinya terluka karena cara komunikasi kita yang kurang baik.

Nggak ada ruginya memeluk anak dan bicara lemah lembut meski dua-duanya (orangtua dan anak) sedang sama-sama marah. Atau peluk anak dan diam saja dulu, atau cari udara segar. Nggak perlu ada intervensi dari pihak lain yang mungkin bisa membuat suasana justru semakin nggak menyenangkan. A self reminder for me as parent.

#HariKe5 #GameLevel1 #Tantangan10Hari #KuliahBunsayIIP #KomunikasiProduktif