Life Skill: Mencuci Baju

Life Skill: Mencuci Baju.

Meski ada mesin cuci tapi kadang-kadang saya masih mencuci dengan tangan juga, terlebih kalau baju yang memang harus dicuci hari itu juga jumlahnya nggak banyak. Kalau dicuci dengan mesin cuci malah memboroskan air deh. Saat mencuci dengan tangan kadang Rayyaan mau ikut nimbung. Boleh nggak ya?

Asal Rayyaan sedang sehat-sehat aja si nggak masalah ia ikutan mencuci baju, apalagi kalau yang dicuci adalah bajunya sendiri. Sebelumnya Rayyaan juga sudah diajak mencuci bajunya sendiri lho tapi ya nggak banyak, paling hanya sepasang kaus kaki, atau satu stel baju rumah. Rayyaan malah senang diajak mencuci baju, soalnya bisa main air. 

Sabunnya sendiri bukan berupa deterjen untuk mencuci baju tapi biasanya saya beri sabun mandi saja yang lembut untuk tangan Rayyaan, toh yang dicuci juga cuma kaus kaki atau satu stel baju. Kalau baju yang dicuci agak banyak saya menggunakan laundry ball. Setelah bajunya direndam selama 30 menit saya ajak Rayyaan untuk mengucek baju di ember. Selesai dikucek bajunya kemudian dibilas dan diperas. Kegiatan mengucek dan memeras baju ini bisa melatih motorik halus Rayyaan juga lho.

Baca: Making Mung Bean Sprouts.

Manfaat lain mengajak Rayyaan mencuci baju adalah supaya ia memahami bahwa tumpukan baju bersih itu tidak serta merta ada, tapi melalui proses dari baju kotor yang dicuci dan dikeringkan (plus sebagian disetrika). Harapannya ia bisa lebih menghargai orang dewasa yang membelikan dan membersihkan baju untuknya. Selain itu semoga kelak ia bisa mandiri dan mau mencuci bajunya sendiri. Meski anak laki-laki juga harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga kan. Supaya bisa bantu-bantu Mama dan kalau suatu hari harus bersekolah jauh dan ngekos misalnya, nggak kagok lagi deh kalau harus mencuci baju sendiri.

Baca: Mini Banana Pancake.